1Pengaruh Pengecilan Ukuran • Proses pengecilan ukuran akan meningkatkan rasio luas permukaan dengan volume bahan, akibatnya berpengaruh pada hal-hal selanjutnya seperti proses pindah masa dan energi pada pengeringan yang semakin cepat, proses ekstraksi yang lebih mudah dan reaksi kimia seperti oksidasi, pencoklatan yang terpacu karena meningkatnya luas area permukaan bahan dan rusaknya 1 Pengertian Tata Cahaya. Tata cahaya adalah seni pengaturan cahaya dengan mempergunakan peralatan pencahayaan agar kamera mampu melihat obyek dengan jelas, dan menciptakan ilusi sehingga penonton mendapatkan kesan adanya jarak, ruang, waktu dan suasana dari suatu kejadian yang dipertunjukkan dalam suatu pementasan. 2. Carameredupkan layar komputer menggunakan personalize juga sering digunakan oleh orang yang sidak suka memegang keyboard. Caranya juga terbilang mudah. Nah ikuti langkah berikut ini, untuk mengatur kecerahan melalui personalize. Langkah 1 - Silakan klik dimana saja pada bagian desktop kamu, kemudian klik kanan, dan pilih Personalize. Jakarta- Menghasilkan foto dengan efek bokeh tidak hanya bisa dilakukan pada siang hari dengan pencahayaan objek dan latar belakang yang jelas, namun juga pada malam hari. Contoh efek bokeh malam hari yang bagus adalah blur-nya gemerlap cahaya di belakang objek foto. Agar hasil bokeh pada malam hari bisa maksimal, hal yang perlu dilakukan tidaklah jauh berbeda ketika hendak membuat efek bokeh . Memotret itu ibarat melukis dengan cahaya. Tapi, untuk bisa bersahabat dengan cahaya itu nggak mudah, apalagi kalau kamu bermaksud menggunakan sinar alami dari matahari. Kalau gitu, yuk, pelajari jenis teknik pencahayaan dalam fotografi! Meski sedikit lebih rumit dari mempelajari cara mengontrol kamera, kamu mesti paham dasar-dasar pencahayaan dalam fotografi. Ada yang berdasarkan sumber dan ada juga yang berasal dari arah masuknya cahaya. Ayo kita bahas satu per satu jenis pencahayaan dalam fotografi. Teknik Pencahayaan Berdasarkan Sumber Cahaya Gemar hunting foto di banyak lokasi berbeda? Berarti kamu wajib banget nih, mempelajari tentang teknik pencahayaan fotografi berdasarkan sumber cahayanya. Mau motret indoor maupun outdoor, nggak jadi masalah besar! Yuk, simak tiga pencahayaan dalam fotografi berdasarkan sumber cahaya berikut ini! 1. Available Light Teknik pencahayaan fotografi yang akan kami bahas pertama adalah available light atau disebut juga dengan ambient light. Bicara soal pengertian, available light adalah cahaya yang sudah tersedia secara alami dan bisa kamu dapatkan dengan cuma-cuma dari lingkungan sekitar. Dikatakan available light ketika kamu sebagai fotografer nggak bisa mengatur terang-gelap dan arah cahaya yang diterima. Misalnya cahaya matahari, sinar rembulan, lampu perkotaan di malam hari, dan lain sebagainya. Karena nggak bisa diatur dan diprediksi, alhasil sumber lighting fotografi ini memberikan tantangan tersendiri kepada fotografer. Sehingga kamu memerlukan alat khusus untuk memanipulasi cahaya. Gunakan reflektor untuk memantulkan dan mengarahkan sumber cahaya ke arah objek foto. 2. Artificial Light Berikutnya ada artificial light, yaitu cahaya yang sengaja dibuat ketika kamu sebagai fotografer sedang membutuhkan cahaya tambahan saat memotret. Artificial art memungkinkan kamu untuk mengatur terang-gelap dan jumlah intensitas cahaya yang masuk ke dalam frame. Sumber cahaya buatan ini banyak digunakan di berbagai kesempatan, baik itu indoor maupun outdoor. Namun, artificial light umumnya digunakan ketika kamu memotret di studio yang kurang cahaya atau ketika memotret di malam hari. Sebab jika kekurangan cahaya hasil fotomu jadi noise dan underexposure. Contoh artificial light adalah lampu studio, flash, senter, dan lampu emergency. Kamu pasti pernah menggunakan salah satunya bukan? Salah satunya ketika kamu ingin memotret food photography yang pernah kami bahas di artikel sebelumnya. 3. Mix Light Ingin menggabungkan available dan artificial light? Kenapa nggak? Kamu bisa menggabungkan keduanya untuk menghasilkan foto yang memukau, teknik ini disebut dengan mix light. Teknik pencahayaan ini biasanya digunakan secara sengaja ketika level penerangan dari cahaya alami nggak mampu memenuhi keinginan fotografer. Contoh pengaplikasian mix light di dalam fotografi adalah ketika kamu memotret indahnya gemerlap lampu kota di malam hari dengan menggunakan tambahan flashlight. Lighting Fotografi Berdasarkan Arah Cahaya Sebelum benar-benar memotret, pertimbangkan dulu di mana posisi yang tepat untuk mengambil gambar. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan arah datangnya cahaya. Setiap arah cahaya akan memberikan efek yang berbeda-beda terhadap hasil jepretanmu. Yuk, simak apa saja macam-macam tekniknya! 1. Front Lighting Front lighting merupakan teknik pencahayaan fotografi dengan menempatkan objek tepat di depan kamera, sehingga cahaya langsung menyorot ke arah objek dan bayangan tepat jatuh di belakangnya. Front lighting mampu memberikan detail yang nyata, hanya saja foto jadi terlihat membosankan karena kurang bermain dengan dimensi bayangan. 2. Oval Lighting Sedikit bergeser dari front lighting, oval lighting menempatkan cahaya pada posisi ¾ dari objek. Dengan begitu akan tercipta sedikit bayangan pada belakang objek. Oval lighting biasanya digunakan ketika kamu memotret foto portrait diri di studio. 3. Side Lighting Sesuai namanya side lighting merupakan teknik pencahayaan yang di mana sumber cahaya berada persis di samping objek. Nggak selalu 90 derajat, bisa disesuaikan juga dengan posisi objek. Ketika menggunakan side lighting, kamu mesti berhati-hati, karena kamu harus tahu di mana bayangan akan jatuh. Kebalikan dari front lighting, side lighting malah menghasilkan tampilan yang menawan dengan kedalaman dimensi. 4. Rim Lighting Pencahayaan pada fotografi yang berikutnya adalah rim light yang terjadi ketika latar foto gelap tetapi tetap mendapat cahaya yang redup di sekitar objek. Fenomena ini terjadi karena cahaya menyorot pada sudut ¼ dari objek. Rim lighting termasuk ke dalam jenis pencahayaan fotografi golden hour yang pernah kami bahas di artikel sebelumnya. 5. Back Lighting Jenis back lighting adalah ketika cahaya benar-benar berada di belakang objek. Ini merupakan teknik yang paling tricky dibanding teknik pencahayaan yang sebelumnya sudah kami sebutkan di atas. Jika kamu salah sedikit saja, objek akan terlihat gelap total seperti siluet dan tercipta garis-garis cahaya yang mengelilingi objek. Solusinya adalah dengan mengaktifkan mode manual kamera agar pengaturannya lebih leluasa. Itu dia jenis-jenis teknik pencahayaan fotografi yang mesti kamu kuasai. Jika kamu sudah menguasai dasar-dasarnya, mau memotret apapun akan jauh lebih mudah. Sekarang ambil kameramu, pergi ke hunting ke lokasi menarik di kotamu, cobalah memotret sambil mempertimbangkan sumber dan arah cahayanya. Teknik Pencahayaan Fotografi Setiap orang pasti suka berfoto, Dengan maraknya keberadaan kamera DSLR murah di pasaran karena kebanting harga mirrorles yang cukup mahal, belum lagi munculnya gadget yang kwalitas fotonya gak kalah bagus dengan harga yang terjangkau , siapa yang tidak tertarik untuk berfoto? Jika kamu termasuk salah satu orang yang menyukai fotografi, maka kamu mungkin sudah mengetahui satu atau dua teknik pencahayaan fotografi dasar untuk membuat foto yang dihasilkan terlihat keren! Tetapi jika kamu ingin lebih meningkatkan keterampilan fotografi, maka kami akan berbagi informasi tentang 12 teknik dasar pencahayaan fotografi agar dapat membantu kamu untuk menghasilkan foto yang sempurna. Mengenal Jenis Pencahayaan Dalam Fotografi1. Teknik Side Light2. Teknik Back Light– Wajah Model– Gunakan Kompensasi Eksposure– Posisikan Model di Depan Matahari3. Tehnik Rim Light4. Teknik Oval Light5. Teknik Pencahayaan Terpisah Split Lighting6. Teknik Pencahayaan Kupu-Kupu Butterfly lighting7. Teknik Pencahayaan lingkaran Loop lighting8. Teknik Pencahayaan Rembrandt Rembrandt lighting9. Teknik Pencahayaan Pendek Short lighting10. Teknik Pencahayaan Luas Broad lightingKesimpulan Mengenal Jenis Pencahayaan Dalam Fotografi Pencahayaan lighting merupakan faktor terpenting yang menentukan hasil yang maksimal. Seorang Fotograper harus mencermati faktor ini. karena lighting dalam fotografi menjadi faktor penentu kualitas hasil pemotretan. Perlu anda ketahui, light merupakan teknik sumber cahaya utama atau yang terkuat, dan merupakan cahaya dominan untuk objek foto dalam memanfaatkan arah dari cahaya yang datang, contohnya dengan memakai front light lampu depan terus kamu mengambil jepretan di samping objek atau di belakang objek. Ok! tanpa perlu berlama-lama, mari kita simak ulasan Teknik Pencahayaan Fotografi dibawah ini 1. Teknik Side Light Teknik Side Light Teknik side light ini umumnya sering digunakan pada foto berwarna hitam-putih, dengan memanfaatkan cahaya yang datang di samping objek, Kemudian, posisi datangnya bayangan tepat berada di posisi lain. Sehingga, memberikan kesan dalam bentuk dimensi yang kuat, dan sering dipakai pada foto Lanskap atau arsitektur. teknik pencahayaan fotografi juga bakal menguatkan tekstur dari objek foto 2. Teknik Back Light Teknik Back Light Khusus Teknik Back Light ini sangat populer, pasti gak asing di telinga kalian, Banyak sekali yang mengkombinasikan teknik ini dengan subjek foto model, Sehingga bikin subjek akan lebih berdimensi namun tetap soft dengan cahaya matahari pada bagian belakang objek. 3 Tips Teknik Back Light untuk anda perhatikan – Wajah Model Disaat memfoto muka model yang biasanya membelakangi matahari akan kelihatan gelap, Tatkala dibandingkan latar dibelakangnya. Manfaatkan reflektor cahaya tambahan pada bagian depan si model yang nanti hasilnya tidak terlalu kontras dengan background. – Gunakan Kompensasi Eksposure Jangan menggunakan mode aperture priority, Mengapa demikian? karena nantinya hasil fotomu jadi terlihat terlalu kontras. Kamu gunakan saja kompensasi eksposure untuk menurunkan dan menaikkan eksposure pada grafik metering kamera sampai kamu dapat hasil yang maksimal. – Posisikan Model di Depan Matahari Pada posisi ini, si model berdiri di depan cahaya dari matahari, tanpa adanya cahaya diwajah. Rubahlah pada setingan kamera-mu dari mode metering ke spot metering, lalu arahkan pada bagian wajah model sehingga bisa mendapatkan eksposure yang lebih baik. 3. Tehnik Rim Light Tehnik Rim Light Tehnik Rim Light yaitu memanfaatkan efek yang muncul disaat cahaya dari samping ataupun dari belakang lebih kuat Ketimbang cahaya yang dari arah depan, Yang nantinya membentuk garis tipis dibagian tepi dari sebuah objek. Disaat sinar matahari sedang terbit, rim light ini kerap muncul. POI dengan rim light akan bagus untuk difoto. Terlebih jika POI berkontur gelombang. teknik pencahayaan fotografi ini dapat kamu temukan dengan cara menggeser posisi untuk menghasilakn sudut bidik yang ideal. 4. Teknik Oval Light Teknik Oval Light Teknik Oval Light yang satu ini adalah dengan menggunakan sumber arah cahaya dari sudut 45º dari posisi fotografer berdiri. mungkin sekitar seperempat dari posisi objek yang akan difoto yang nantinya terdapat sekilas bayangan di bagian belakang objek. Baca Juga 11 Tips Komposisi Fotografi Untuk Foto Model 10 Tips Cara Foto Makanan Sederhana 5. Teknik Pencahayaan Terpisah Split Lighting Teknik Split Lighting Teknik Split Lighting atau Pencahayaan terpisah adalah teknik di mana wajah subjek agak dibagi menjadi dua bagian yang sama satu muncul pada cahaya dan yang lainnya dalam bayangan. Teknik pencahayaan sederhana ini biasanya digunakan dalam karya seni dan gambar dramatis yang mencakup potret. Untuk mencapai efek ini, cukup iluminasi setengah dari potret subjek Anda dan ambil foto secara langsung. Salah satu hal yang dapat Anda lakukan untuk menekankan efek pencahayaan split foto adalah dengan mencari garis di tengah wajah subjek. Karena sumber cahaya diposisikan 90 derajat dari wajah subjek, Anda akan melihat garisnya. Jika tidak, maka subjek mungkin telah pindah. Sebagai tips tambahan, kamu mungkin ingin mengonversi foto menjadi hitam putih . kami berpikir bahwa itu terlihat jauh lebih baik dan dramatis seperti itu. jika kamu memakai teknik pencahayaan fotografi ini, kamu perlu memposisikan sumber cahaya harus diposisikan 90 derajat ke kiri atau ke kanan subjek. 6. Teknik Pencahayaan Kupu-Kupu Butterfly lighting Teknik Butterfly lighting Teknik Butterfly lighting atau Pencahayaan kupu-kupu menciptakan bayangan seperti kupu-kupu tepat di bawah hidung model. Sumber cahaya harus berada di belakang dan di atas kamera saat menggunakan teknik ini. Sebagai aturan umum, ketika model kamu memiliki wajah yang agak bulat, lebih baik menggunakan teknik pencahayaan split atau loop mungkin akan kami bahas nanti di atas pencahayaan kupu-kupu karena keduanya membantu menciptakan ilusi wajah yang lebih ramping. Meskipun ada beberapa cara untuk mencapai pencahayaan kupu-kupu, salah satu cara Anda dapat mewujudkannya adalah dengan memposisikan sumber cahaya sedikit di atas kepala subjek dan di belakang kamera. 7. Teknik Pencahayaan lingkaran Loop lighting Teknik Loop lighting Teknik Loop lighting adalah salah satu teknik paling populer karena konon mudah untuk dicapai. Teknik ini menciptakan bayangan berbentuk lingkaran di bawah hidung model. Saat menggunakan teknik ini, bayangan hidung subjek dipantulkan di pipi mereka tetapi bayangan hidung tidak boleh menyentuh bayangan pipi. Sumber dari teknik pencahayaan fotografi ini biasanya 30 sampai dengan 45 derajat di atas ketinggian mata untuk mendapatkan jenis bayangan yang Anda inginkan. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa itu harus sedikit di atas ketinggian mata subjek, sehingga bayangan hidung mengarah ke bawah ke arah mulut subjek. 8. Teknik Pencahayaan Rembrandt Rembrandt lighting Teknik Rembrandt lighting Teknik Rembrandt lighting, Kenapa ini dinamai Rembrandt, dikarenakan seorang pelukis yang sering menggunakan pola pencahayaan ini. Yang membuat pencahayaan Rembrandt adalah segitiga cahaya di pipi objek. Berbeda dengan pencahayaan lingkaran, dimana bayangan hidung dan bayangan pipi tidak bertemu, pencahayaan Rembrandt adalah kebalikannya. Teknik ini membuat foto lebih dramatis. Secara teknis, segitiga tidak boleh lebih panjang dari hidung dan tidak lebih lebar dari mata. Sangat ideal jika menggunakan teknik ini pada model dengan wajah bulat atau penuh, sehingga itu membuat wajah mereka lebih ramping dan menambah definisi. Jika Kamu tertarik memakai teknik pencahayaan fotografi yang satu ini, Sumber cahaya harus berada di atas kepala model dan subjek harus sedikit menjauh dari cahaya agar bayangan hidung jatuh ke arah pipi. Ini mungkin memerlukan sedikit percobaan karena tidak semua wajah orang cocok dengan teknik ini. 9. Teknik Pencahayaan Pendek Short lighting Teknik Short lighting Teknik Short lighting atau Pencahayaan pendek yaitu teknik yang sempurna jika kamu ingin membuat wajah model kamu terlihat lebih ramping. Dalam teknik ini, sisi wajah subjek diarahkan ke kamera. Sisi yang diarahkan kemudian berada dalam bayangan yang memungkinkan lebih banyak pahatan dan kualitas 3D. Wajah subjek harus menghadap ke sumber cahaya untuk mendapatkan efek pencahayaan yang pendek. Penting bagi kamu untuk memperhatikan bayangan wajah model kamu. Tips penting untuk diingat saat menggunakan teknik ini yaitu sebagian besar wajah subjek harus berada dalam bayangan. 10. Teknik Pencahayaan Luas Broad lighting Teknik Broad lighting Teknik Broad lighting, Teknik Ini adalah kebalikan dari teknik pencahayaan pendek Short lighting. Saat menggunakan ini, sebagian besar wajah subjek diterangi, sementara sebagian kecilnya berada dalam bayangan . Sebaiknya gunakan teknik ini saat memotret seseorang dengan wajah ramping atau kecil. Pencahayaan luas menciptakan ilusi membuat wajah Anda tampak lebih luas demikianlah nama tekniknya. bisa dikatakan, jika model kamu merasa terlalu kurus, maka menggunakan teknik ini akan membantu memecahkan masalah itu. Ide kreatif lainnya untuk menggunakan tips ini adalah ketika model kamu memiliki bekas luka di wajah mereka, atau segala jenis cacat. Jika mereka merasa tidak nyaman tentang hal itu dan tidak ingin itu tampil di foto, kamu bisa menyembunyikannya di bayangan. Untuk mencapai teknik semacam ini, wajah model harus dijauhkan dari sumber cahaya. Mayoritas wajah subjek harus memiliki cahaya paling terang dan harus menghadap kamera. Kesimpulan Beberapa dari kita sudah menggunakan teknik pencahayaan fotografi ini bahkan tanpa mengetahui apa itu artinya. Yang lain telah mencapai titik ini hanya dengan seni murni atau menggabungkan kreatifitas dengan intuisi. Apapun permasalahanmu, kami harap kamu telah belajar banyak dari artikel ini. Jika Anda memiliki teknik pencahayaan fotografi yang ingin Anda bagikan dan saya yakin Anda punya, silakan bagikan di bagian komentar di bawah. Visited 522 times, 1 visits today Cahaya dalam fotografi adalah unsur yang paling penting dan utama untuk menciptakan sebuah gambar, image atau foto. Fotografi sendiri berarti menggambar dengan cahaya Tanpa adanya cahaya kita bagai berada di ruang yang gelap gulita tanpa dapat melihat apapun juga. Kita dapat melihat obyek, memfokuskan lensa kamera dan menekan rana merekam gambar kedalam film semata-mata karena adanya cahaya. Cahaya memberikan informasi tentang struktur bentuk object yang akan difoto. Apa yang kita lihat pada benda adalah akibat dari pantulan cahaya ke benda tersebut yang kita tangkap dengan mata. Pencahayaan yang diatur dengan baik akan mampu memperlihatkan hasil yang berbentuk dua dimensi foto menjadi seakan tiga dimensi. Cahaya dapat menambahkan mood atau rasa dalam sebuah karya foto sebagai contoh dalam semua film horor atau thriller..mahluk yang menyeramkan selalu diberi penyinaran dari bawah..sehingga penonton me rasa’ seram. Kemampuan seorang fotografer dalam mengatur dan menghitung pencahayaan akan menentukan kualitas gambar yang dihasilkan. SIFAT DASAR CAHAYA 1. Cahaya dapat menembus Cahaya dapat menembus bahan-bahan yang tidak padat seperti kain, kertas kalkir dan kaca sehingga kualitas kerasnya cahaya dapat dibuat lunak atau soft. 2. Cahaya dapat difokuskan Cahaya dapat kita salurkan kearah mana kita kehendaki, dia dapat dikumpulkan dan difokuskan agar kuantitasnya lebih besar lagi. Sebagai contoh adalah sinar Matahari yang difokuskan oleh surya kanta atau kaca pembesar. 3. Cahaya dapat dipantulkan Cahaya itu dapat pula kita belokan atau kita pantulkan dengan benda yang mempunya daya pantul yang tinggi seperti cermin, styrofoam, kertas perak dll yang lazim kita sebut dengan reflektor untuk menyinari bagian-bagian yang gelap. 4. Cahaya mempunyai warna Semua sumber cahaya mempunyai warna atau umumnya kita sebut dengan suhu warna dalam hitungan derajat Kelvin dan dapat diukur dengan Kelvin Meter / Color Meter. Walaupun tidak secara fisik memberikan efek yang sama dengan suhu panasnya api atau dinginnya es, secara psikologi warna dapat juga dikelompokan seperti contoh warna yang hangat merah & kuning dan dingin biru & hijau. Cahaya dari sang Suryapun mempunyai warna yang berbeda disepanjang hari Pada pagi dan sore hari akan memberikan warm tone color atau warna yang hangat kekuning kuningan, maka dari itu pemotretan model di outdoor dianjurkan pada saat seperti ini. Derajat Kelvin rata-rata pada siang hari adalah 5500K Lilin 1800K Bohlam 100watt 2850K Bohlam 500watt 3200K Fotoflood 3400K Flash 5500- 5700K Langit biru 10000-12000K Mata manusia kurang peka akan perubahan warna cahaya tetapi film sangatlah peka oleh sebab itu film dibagi menjadi 2 macam atau jenis yaitu 1. Film untuk Daylight 2. Film Type A dan Type B untuk Tungsten Apabila pemakaian film tidak sesuai dengan peruntukannya, sebagai contoh film Type A untuk pemotretan dengan tungsten maka dibutuhkan filter koreksi untuk menormalkan kembali warna yang terekam. STUDIO FOTO Pada umumnya studio terbagi dalam beberapa jenis menurut kegunaan dan kategorinya. Jenis foto studio yang paling banyak dimiliki oleh fotografer profesional adalah jenis studio untuk memotret benda atau dikenal sebagai still-life foto studio dan untuk memotret manusia atau kerennya disebut portrait studio. Jenis studio lainnya yang khusus dibuat menurut subjek yang difotonya adalah studio untuk memotret mobil, food fotografi, fashion fotografi yang lebih luas ukurannya dari portrait fotografi dll. Fungsi utama dari studio adalah untuk memberikan kemudahan dalam pengaturan cahaya serta subjek. Satu-satunya cara adalah memisahkan subject kedalam ruang dengan penggunaan cahaya yang dapat dikontrol sesuai dengan kemauan kita Hal ini adalah kebalikan dari pada apabila kita melakukan pemotretan diluar ruang dengan mengandalkan cahaya dan apa yang telah disediakan oleh Tuhan YME, kita tidak dapat mengontrol sang Matahari dan mengatur atau merubah keadaan alam sekitar sesuai dengan kehendak kita, melainkan kita harus melakukan kompromi dan menyesuaikan keinginan dengan keadaan Tetapi ada juga yang disebut daylight studio atau studio yang menggunakan Matahari sebagai sumber pencahayaannya. Walaupun kita tetap harus berkompromi dengan keadaan cahaya yang disediakan sang surya, kita masih tetap dapat melakukan pengontrolan terhadap cahaya dengan menggunakan reflektor dan penyaring sinar yang masuk dengan tetap menyediakan kemudahan dalam mengontrolan subjek yang hendak kita foto SUMBER PENCAHAYAAN DALAM STUDIO Sumber pencahayaan Studio ada 3 macam 1. Sinar Matahari yang masuk melalui jendela atau lazim disebut Window Lighting Cahaya Matahari ini sebaiknya tidak langsung mengenai objek karena akan susah sekali mengontrol kontrasnya 2. Lampu Tungsten atau Fotoflood Lampu tipe ini biasanya kita sebut dengan Continous Lighting atau cahaya yang bersinar secara terus-menerus. Keuntungannya akan lebih mudah pengaturannnya, apa yang kita lihat itu yang terekam kedalam film. Kerugiannya adalah silau, panas dan berkecepatan lambat 3. Flash Berbagai macam jenis flash banyak ditawarkan pasaran saat ini dari yang paling sederhana seperti elektronik flash Canon speedlight, SB Nikon ,Metz, Nissin dll hingga yang canggih seperti Broncolor, Visatec, Bowens, Hensel, Proflash, Electra, Multiblitz, Elinchrom dll Bentuknya Flash juga beraneka ragam.. a. Camera Flash Built-in flash, Flash yang ditaruh diatas kamera pada hotshoe dan/atau pada bracket seperti Metz CT 45,CT60 dll yang dihubungkan dengan kabel syncro ke terminal x sync kamera b. Monoflash atau dikenal juga dengan Monoblok / Monolight Jenis lampu ini adalah jenis yang paling sering digunakan dimana instrumen pengaturannya berada dalam satu body dan pemakaiannya tinggal dicolok ke stop kontak, biasanya lampu jenis ini dilengkapi dengan built in slave yaitu mata yang menangkap sinar flash dari lampu lain sehingga menyalakan flashnya c. Flashhead dengan Powerpack / Generator Alternative lain dari monoblok adalah Powerpack. Lampu jenis ini terdiri dari dua bagian yaitu a. Flash Head sebagai sumber cahaya b. Powerpack / Generator sebagai sumber daya Flashhead hanya sebagai sumber cahaya sedangkan sumber daya terletak terpisah dan dihubungkan oleh kabel. Karena itu bentuknya lebih kecil dari monoblok menjadikan lampu jenis ini lebih fleksibel serta mudah dalam pengaturan karena instrumen pengaturannya tidak terletak pada flashhead melainkan pada sumber dayanya yang dapat diletakan didekat fotografer Satu Powerpack dapat menyediakan daya untuk dua hingga empat flash head, tergantung pada jenisnya dan besarnya daya yang dimiliki yaitu Joule atau Watt per-Second WS Monoblok dan Flashhead ini mempunyai kelebihan dibandingkan saudara kecilnya Elektronik flash yaitu memiliki apa yang disebut dengan modelling light atau lampu penuntun yang fungsinya menuntun kita untuk dapat mengatur arah lampu dengan sebaik-baiknya. Flash Jenis lainnya adalah d. Light Brush Powerpack dengan ujung yang dapat diganti-ganti sehingga menghasilkan cahaya yang kecil dan digunakannya seperti kita menggunakan alat cat airbrush e. Ringflash Ditaruh seperti filterdidepan lensa efeknya bila diatur sedemikian rupa dapat memberi bayangan tipis disekeliling obyek. Biasanya flash ini dipakai untuk pemotretan mikro fotografi f. Linear Flashtube Flashtube yang berbentuk macam neon…panjang sering digunakan untuk mencahayai background PENCAHAYAAN DI STUDIO Standard pencahayaan dalam studio yang umum dipakai saat ini adalah elektronik flash menggantikan lampu continuous atau tungsten lighting Keuntungan yang didapat dari Elektronik Flash adalah Dingin tidak mengeluarkan panas dan cahaya silau secara terus menerus yang mengganggu Kecepatan Tinggi sekitar 1/100 hingga 1/500 second sehingga dapat membekukan gerak Karena suhu warna flash yang berkisar antara 5500K s/d 5700K maka sesuai dengan suhu warna Film Daylight yaitu 5500K Hal diatas menggantikan kerugian Lampu Tungsten yang antara lain Panas dan silau Slow atau harus menggunakan kecepatan yang lebih lambat untuk mendapatkan diafragma yang ideal atau DOF yang diinginkan Kebanyakan lampu ini mempunyai suhu sekitar 3200K-3400K dan untuk mendapatkan hasil warna yang normal dapat digunakan Type B Tungsten Film atau Type A film yang sedikit diatas suhu warna tungsten yaitu 3400K atau menggunakan filter koreksi didepan lensa atau sumber cahaya Tungsten itu sendiri Keuntungan lain dari pada Elektronik Flash adalah karena bentuknya yang mungil serta suhu yang dingin tidak panas maka dapat dimasukan kedalam softbox atau aksesori tambahan lainnya yang beraneka ragam. Tetapi lampu tungsten juga memiliki kelebihan khusus dibandingkan dengan Elektronik Flash, kelebihan lain itu adalah Lampu Tungsten dapat merekam Motion Bur atau merekam gambar gerak yang blur atau istilah kerennya Streak Photography yang dapat digabungkan dengan flash untuk mendapatkan gambar yang tajam diakhir blur akibat gerakan tersebut. Mengumpulkan Quantitas jumlah cahaya yang ideal untuk mendapatkan DOF yang ideal pada pemotretan tertentu seperti Industrial Fotografi, dengan Tungsten kita dapat merekam ruang tajam gambar sesuai dengan diafragma yang kita butuhkan dengan cara mengatur atau menyesuaikan kecepatan rana. Elektronik Flash dapat melakukan hal yang sama dengan cara Multiple Flashes atau dengan melepaskan Flash secara berulang kali dengan catatan 1 x flash = normal eksposure contoh f/number 4 2 x flashes = +1 stop f/ 3 x flashes = +1½ stop f/ 4 x flashes = +2 stop f/8 6 x flashes = +2½ stop f/ 8 x flashes = +3 stop f/11 10x flashes = +31/3 stop f/ 12x flashes = +3½ stop f/ 14x flashes = +32/3 stop f/ 16x flashes = +4 stop f/16 tetapi tetap saja akan mudah bila menggunakan Tungsten, tinggal menggunakan fasilitas AV, mengatur diafragma yang diinginkan dan speed akan otomatis menyesuaikan Menentukan besarnya kekuatan Studio Flash kecuali kamera flash tidak dengan GN atau Guide Numbernya melainkan dengan Elektrikal Inputnya yaitu dengan Joule atau Watt per-Second WS. Maksudnya adalah kekuatan energi mentah yang dapat ditampung dalam unit, tergantung pada besarnya kapasitor dan voltase yang akhirnya akan dilepaskan menjadi energi cahaya dengan catatan tidak semuanya dapat dilepaskan menjadi cahaya karena adanya variable flashtube dan juga kebocoran. Hal ini juga ada sangkut pautnya dengan aksesori yang dapat ditambahkan pada sumber cahaya ini seperti Softbox, Reflektor dan Payung Pantul MENGUKUR PENCAHAYAAN STUDIO FLASH Alat untuk mengukur kekuatan sinar atau menetukan bukaan diafragma yang dikeluarkan oleh lampu studio dengan berbagai macam aksesorinya hanya ada tiga macam yaitu dengan 1. Flash Meter yaitu alat untuk mengukur diafragma yang dibutuhkan atau EV Eksposure Value dari Flash. Ada 2 dua cara dalam membaca atau mengukur pencahayaan flash yaitu a. Incident Light Reading Mengukur besarnya cahaya yang jatuh pada subjek dengan menggunakan kubah putih kecil yang terdapat pada flash meter dengan cara mengarahkannya kekamera dibagian yang ingin diukur b. Reflected Light Reading Mengukur besarnya cahaya yang direfleksikan oleh bagian tertentu pada subjek. Alatnya bernama spot meter cara kerjanya hampir sama dengan lightmeter yang berada alam kamera hanya saja alat pada kamera tidak dapat mengukur kilatan cahaya. 2. Polaroid Film Merupakan alat pengukur yang paling akurat dibandingkan Flash Meter tetapi masih menggunakan metode lama yaitu trial and error, semakin lama jam terbang seorang fotografer studio dia akan semakin dapat mengira eksposure yang pas dan semakin akrab sang fotografer dengan peralatan lightingnya semakin mudah dalam mengukur pencahayaan dengan tepat. 3. Dengan adanya kemajuan tehnologi digital, maka kamera digital pun bisa menjadi cara yang akurat untuk membaca pencahayaan flash, sama halnya seperti film Polaroid. Berdasarkan sifat dasar cahaya, sumber cahaya studio seperti sinar Mentari, tungsten dan flash dapat kita 1. Lembutkan atau disaring agar sumber cahaya menjadi lebih lembut dan lebih melebar Contohnya adalah SoftBox dengan ciri-ciri terbuat dari semacam kain campuran plastik dengan warna perak bagian dalamnya berfungsi untuk memantulkan/mengumpulkan cahaya dan hitam dibagian luarnya dan terdapat lapisan transparan didepannya yang berfungsi untuk melunakan cahaya yang keluar. Rangkanya terbuat dari aluminium dan mudah dibongkar pasang dalam waktu singkat Jenis-jenis Soft Box menurut bentuknya a. Striplight dengan ukuran perbandingan panjang dan lebar berkisar antara 3 15 dengan fungsi untuk memperoleh refleksi garis yang sempit tetapi memanjang pada pemotretan benda-benda yang mengkilat b. Persegi panjang / rectangle lite c. Bujur sangkar d. Oktalite persegi delapan 2. Konsentrasikan atau diarahkan agar sumber cahaya dapat bertambah intensitas, kontras, mudah diarahkan dan tajam Contohnya antara lain a. Standard reflektor yang berbentuk semacam panci dengan dasar yang bolong dan biasanya adalah perlengkapan standard studio flash b. Barndoor yang berfungsi untuk menyekat / menghalangi arah cahaya lampu agar tidak jatuh kebidang yang tidak diinginkan, bentuknya lembaran hitam dipasang fleksibel seperti daun pintu kandang barndoor di kiri dan kanan atau juga atas dan bawah standard reflektor c. Cone / Snot 3. Pantulkan keberbagai bidang yang memantul, ini adalah alternatif lain untuk mendapatkan cahaya yang lebih besar dan lebih lembut tetapi dengan intensitas kekuatan yang lebih kecil dibandingkan dengan disaring Contohnya adalah a. Styrofoam b. Langit-langit / plafon rumah c. Payung pantul dengan bermacam-macam warna dasar emas, perak dan putih d. Bahan yang dibuat khusus untuk reflektor seperti Photoflex Lite Disc dll Untuk menambahkan dan mengurangi Intensitas atau kekuatan cahaya ada 3 tiga cara yang dapat dilakukan, yaitu Menaikan atau menurunkan kekuatan atau output power dari sumber cahaya Menggeser, mendekatkan atau menjauhkan sumber cahaya dengan obyek Menambahkan lensa pada sumber cahaya untuk memfokuskan kekuatan cahaya optical snoot atau filter/gel ND netral Density peredam sinar didepan sumber cahaya Hal dibawah ini akan mempengaruhi bukaan diafragma dan kontras cahaya Semakin besar luas sumber cahaya terhadap obyek maka semakin rendah kontras cahaya yang dihasilkan, bayangan akan menjadi lembut. Semakin dekat sumber cahaya ke obyek semakin besar kontras permukaan obyek yang terdekat dengan yang terjauh dari sumber cahaya dan semakin jauh jarak sumber cahaya ke obyek semakin rendah kontras perbedaan obyek yang tercahayai khususnya pada obyek yang mempunyai kedalaman dimensi Kesimpulannya Membuat Studio bagi pemula tidaklah membutuhkan biaya yang mahal.. Kita dapat membuat studio dengan modal yang udah ada seperti ruangan yang mempunyai jendela dirumah ditambah alat untuk memantulkan cahaya dan BG background yang bisa dari kain atau sprei… Atau dengan bohlam lampu 250 watt dengan kombinasi penutup, pengarah atau pemantul sinar seperti diatas.  Atau dengan elektronik flash yang dipantulkan keatas atau tembok samping maupun belakang dengan catatan tembok harus berwarna putih dan memperhitungkan GN flashnya Be creative lah! Pendapat umum menyatakan bahwa Fotografi adalah hobi yang mahal, mulai dari peralatan hingga biaya produksi untuk mendapatkan hasil selembar cetakan foto, saya yakin semua orang diruangan ini menyetujuinya Untuk mendapatkan hasil karya fotografi yang baik, seorang fotografer harus dapat menguasai tehnik foto atau ketrampilan tehnik yang dapat dipelajari melalui sekolah maupun seminar atau workshop serupa ini Tetapi untuk mendapatkan hasil karya yang sempurna yang dapat dibanggakan tidaklah dijamin oleh pengetahuan atau kepintaran dalam hal tehnik yang dikuasai oleh sang fotografer atau dengan kata lain, meskipun masalah tehnis merupakan ketrampilan atau pengetahuan dasar untuk mendapatkan suatu karya fotografi yang baik, tetapi hal tersebut tidak akan pernah bisa menghasilkan karya-karya foto yang gemilang tanpa dipadukan dengan kecermatan pengamatan, kepekaan perasaan dan ketajaman intuisi atau naluri serta mampu menjunjung tinggi etika profesi Jadi dengan tidak menguasai sama sekali tehnik fotografi, fotografer benar-benar menggunakan perasaannya dalam membuat komposisi kemudian untuk urusan tehnisnya dia menggunakan metoda trial and error alias mencoba berbagai macam kombinasi kecepatan dan diafragma yang istilah fotografinya adalah bracketing Satu yang menonjol dalam dunia fotografi saat ini adalah banyaknya hasil foto tetapi mengandung sedikit ‘jiwa’. Dengan makin canggihnya tehnologi fotografi yang mempermudah pemakaiannya orang akan lebih mengadu kecanggihan alat dan berlomba memiliki kamera yang canggih dari pada menghasilkan sebuah foto yang ber’isi’ Manusia memang makin pandai menciptakan alat bantu. Namun, bagaimanapun juga apa yang lahir dari otak tidaklah bisa disamai dengan alat buatan manusia Ciri khas bukanlah suatu keahlian yang dapat dibeli maupun dipelajari tetapi merupakan bakat yang dapat diasah dan dikembangkan dalam diri Kita harus mau dan mampu melihat dengan mata hati, mempertajam intuisi dan kepekaan terhadap lingkungan sekitar, serta mengikuti dorongan naluri seni yang mengalir bebas tanpa beban maka niscaya kita akan mampu menciptakan suatu karya foto yang ‘kental’ dengan personal touch Tehnik Pencahayaan Portrait Klasik Sudah menjadi pendapat umum bahwa foto yang disebut dengan potret/portrait adalah foto dengan manusia sebagai objeknya dan manusia yang berada didalam sebuah potret mempunyai perbedaan gaya dan karakter satu dengan lainnya. Potret dalam bentuk nuansa klasik mempunyai perbedaan dalam pengambilannya. Sebuah potret klasik bukanlah foto yang candid atau yang diambil seadanya, melainkan sebuah hasil foto yang diatur sedemikian rupa pose dan komposisinya menurut kaidah dan disiplin fotografi potret yang telah berabad-abad di wariskan. Tujuan dasar seorang tukang potret atau portraitist portrait artist adalah menonjolkan karakter dan membuat ideal subjeknya. Hasil potret yang baik tidak hanya menunjukan karakter dari subjek tetapi juga menonjolkan ke’cantikan’ atau ke’gantengan’ yang dimilikinya. Lebih dari itu tampilan dari subjek dalam foto harus tampak tidak membosankan dan enak dilihat selamanya. Semuanya itu merupakan suatu tantangan yang harus diatasi bagi seorang portraitist untuk dapat mencapai kesuksesan Karena sebuah hasil karya foto yang dapat disebut sempurna terdiri dari berbagai macam hal-hal yang tidak dapat diukur dan bersifat relatif, maka untuk menghasilkan karya tersebut seorang portraitist dapat mengandalkan disiplin dan tehnik yang telah terbukti selama berabad-abad yang diantaranya adalah 1. Elemen cahaya atau pencahayaan 2. Posing atau gaya 3. Komposisi dan yang paling penting diantara ketiganya adalah elemen cahaya Walaupun posisi angle kamera, pose dan ekspresi memegang peranan yang tak kalah pentingnya, pencahayaan adalah alat yang paling fleksibel. Dengan pencahayaan yang tepat anda dapat merubah penampilan orang yang gemuk menjadi lebih kurus, orang yang lemah menjadi perkasa dan orang yang tua menjadi tampak lebih muda. Dengan cahaya yang cukup anda dapat menciptakan ilusi tiga dimensi diatas bidang yang rata. Pencahayaan yang diatur dengan hati-hati dengan rasio yang tepat menciptakan penampakan yang seakan membuat hasil potret menjadi terlihat hidup, ilusi yang membuat gambar dua dimensi seakan terlihat tiga dimensi. Pencahayaan Dasar Dibutuhkan 4 empat sumber pencahayaan dasar atau tradisional yang dapat dibedakan menurut fungsinya yaitu 1. Key atau Mainlight 2. Fill light 3. Hairlight 4. Background light Kadangkala lampu tambahan atau lampu kelima dipakai terutama untuk memotret seorang pria, lampu kelima itu disebut dengan 5. Kicker Semua pencahayaan potret mencontoh dan mengimitasikan sinar mentari yang dapat kita cermati secara alami. The Key light, seperti halnya sinar mentari, adalah sumber cahaya yang memberikan penampakan bentuk dari subjek sedangkan pencahayaan lainnya hanya bersifat membantu melengkapi key light. Seperti layaknya sang surya, mainlight tidak pernah diletakan dibawah level mata, selalu terletak diatas wajah atau kepala dapat terletak dikiri atau kanan kamera. Mainlight ini juga menciptakan apa yang disebut dengan catchligts di bola mata subjek. Catchlights ini adalah pantulan dari sumber cahaya yang seharusnya tampak pada iris bagian hitam bola mata subjek dengan letak agak keatas tergantung dari pengaturan sumber cahayanya Keylight biasanya adalah sumber cahaya yang lembut dan diatur tidak langsung terarah ketengah-tengah muka melainkan hanya menyerempet wajah subjek. Apabila inti cahaya langsung mengarah ketengah subjek maka kulitnya akan cendrung oversaturated dan akibatnya seluruh foto akan tampak over Fill light diletakan disamping dan dekat dengan kamera pada posisi yang berlawanan dengan mainlight. Hal ini untuk menerangi bayangan yang ditimbulkan oleh key atau mainlight, letaknya yang dekat dengan kamera dimaksudkan untuk mencegah timbulnya bayangan yang kedua. Letaknya hampir sejajar dengan kamera kecuali jika kamera diletakan pada posisi low angle. Kadangkala sumber cahaya fill light ini digantikan reflektor dengan hasil yang tak kalah sempurna Hair ligth adalah sumber cahaya tambahan yang bertugas menerangi bagian rambut dan terletak diatas kira-kira 45 derajat dari lens axis, berfungsi untuk memisahkan subjek dengan BG. Dalam mengatur letak hairlight, kita harus berhati-hati agar tidak menyinari muka subjek dan lensa kamera karena akan menimbulkan flare BG light berfungsi untuk menyinari BG agar subjek terlihat terpisah, sama seperti fungsi dari hairlight. BG light tidak boleh terlihat oleh kamera, harus tersembunyi baik dibelakang maupun disamping subjek Kicker light adalah lampu tambahan yang biasanya dipakai untuk pemotretan pria agar terlihat lebih maskulin Empat macam pola pencahayaan 1. Paramount lighting 2. Loop lighting 3. Rembrant lighting 4. Split lighting adalah kombinasi sederhana dari perpaduan ke empat tipe sumber pencahayaan dasar. Perbedaan pola pencahayaan tersebut adalah pada tata-letak sumber cahaya sehingga menimbulkan efek pencahayaan yang berbeda pada wajah Pada Paramount lighting atau butterfly, sumber cahaya Mainlight dan Fill berada pada posisi yang sama hanya berbeda mainlight agak jauh diatas dan fill light dibawahnya. Nama butterfly didapat dari bayangan dibawah hidung yang berbentuk seperti kupu-kupu Nama Loop lighting didapat dari bayangan hidung yang membentuk lengkungan di pipi subjek yang dicahayai fill light, sedangkan mainlight terletak berlawanan disebelah kamera dan terletak sedikit agak jauh Rembrant lighting berasal dari nama seorang pelukis maestro yang karya-karyanya kebanyakan menggunakan cahaya seperti ini yaitu dengan meletakan Keylight agak jauh dan lebih rendah dari loop lighting sehingga pada pipi subjek yang dicahayai oleh fill light terdapat bocoran cahaya berlian yaitu cahaya dari mainlight yang berbentuk segitiga terletak dipipi bagian atas subjek Split light lebih mudah lagi yaitu setengah dari wajah tercahayai sedangkan setengahnya lagi sembunyi dalam bayangan. Semoga bermanfaat Pencahayaan Dalam Fotografi – Pencahayaan sendiri adalah sebuah unsur-unsur yang paling utama di dalam fotografi. Sebab fotografi sendiri adalah sebuah kreativitas yang dimainkan dengan cahaya. Maka dari itu sangat penting sekali untuk memahami serta mempelajari konsep pencahayaan dalam fotografi. Adapun teknik-teknik pencahayaan dalam fotografi, yuk baca penjelasannya masing masing dibawah ini. Jenis Pencahayaan Fotografi Dibawah ini adalah berbagai macam pencahayaan pada kamera, yang tentunya harus kamu tahu. Adapun jenis macam pencahayaan pada kamera adalah sebagai berikut ini. 1. Front Light Front Light adalah posisi cahaya berada di depan objek, sehingga pada dibagian depan objek akan mendapatkan cahaya penuh. Cahaya yang datang saling berhadapan dengan area yang menjadi fokus utama objek foto, sehingga objek akan mendapatkan pencahayaan yang penuh. Kelebihan dari teknik ini adalah kita dapat memperoleh informasi warna yang yang dimiliki oleh objek yang akan difoto. Akan tetapi, teknik front light mempunyai kekurangan yaitu objek utama akan terkesan datar atau flat. 2. Side Light Side Light adalah posisi cahaya berada pada sisi samping dari objek. Sehingga bayangan dan terang objek akan terbagi menjadi dua, bagian terang dan bagian gelap serta bayangan akan berada pada posisi yang berlawanan. Teknik ini sangat penting dalam fotografi hitam putih yang mengandalkan warna abu-abu bukan warna, untuk menangkap subjek. Bayangan yang disebabkan oleh pencahayaan dari samping akan mengungkapkan detail yang dapat membuat foto terlihat lebih menarik. Foto yang dibuat dengan teknik slide light ini biasanya memiliki bayangan yang kontras. Untuk mengurangi kontras, kamu hanya tinggal menambahkan lampu kilat. 3. Oval Light Oval Light adalah posisi dimana cahaya berada 3/4 objek, sehingga pada bagian depan objek akan mendapatkan cahaya penuh. Teknik ini mempunyai karakteristik yaitu bisa memunculkan dimensi pada objek tanpa menghilangkan karakter warna yang dimilikinya. Oval Light banyak digunakan dalam studio, biasanya digunakan reflector untuk membantu dalam memotret menggunakan teknik ini. 4. Back Light Backlight adalah posisi cahaya yang tepat pada bagian belakang objek. Sehingga sisi depan objek akan terlihat menjadi gelap dan tercipta garis garis cahaya pada bagian belakang objek secara tegas. Jenis pencahayaan ini sangat cocok untuk memotret seseorang di luar ruangan dibawah matahari yang cerah. Back light juga bisa digunakan untuk menghasilkan efek siluet. 5. Rim Light Rim Light adalah posisi cahaya tepat berada di bagian dengan posisi sudut 1/4 objek. Sehingga pada bagian depan objek akan gelap dan akan timbul garis pada bagian tepian objek. Teknik ini memiliki karakteristik yaitu menampilkan bentuk garis yang jelas dan membentuk kilauan pada bagian tepi belakang objek yang akan dipotret. 6. Top Light Top Light merupakan teknik pencahayaan yang memanfaatkan arah cahaya yang datang dari bagian atas objek yang akan dipotret. Teknik ini sendir memiliki tujuan yaitu membuat foto yang bagian atas objeknya memiliki kilauan sehingga menimbulkan kesan yang sangat menarik. 7. Ray Of Light Ray Of Light merupakan teknik pencahayaan yang memanfaatkan karakteristik cahaya, yang muncul karena terobosan melalui debu, awan, dan benda lainya. Teknik yang satu ini sangat mudah untuk ditemukan yaitu ketika waktu pagi hari, ketika matahari hendak terbenam. Dimana saat itu kondisi cuaca yang agak mendung. 8. Existing Light Teknik ini biasa disebut juga dengan cahaya yang tersedia atau fotografi cahaya natural. Existing Light yaitu pembuatan gambar dengan cahaya yang kebetulan berada di tempat kejadian foto itu diambil. Cahaya yang termasuk di dalam existing light seperti cahaya dari meja, lantai, jendela, dan lainnya. Dengan menggunakan teknik ini seorang fotografer dapat memainkan atau membuat gambar secara kreatif serta dramatis. Karena teknik ini membebaskan sang fotografer untuk bergerak. Untuk foto existing light, camera kalian harus dilengkapi dengan lensa cepat setidaknya f/ Shutter kamera harus memiliki pengaturan T atau B, dan eksposur lebih dari sekitar 1/60 detik, sebelum mengetahui tentang existing light. Pahami terlebih dahulu istilah di dalam fotografi. 9. Artificial Light Artificial Light adalah cahaya yang sengaja kita buat ketika sedang membuat gambar foto. Sebagai fotografer kita bisa mengatur besar-kecilnya serta mengubah arah penyinaran dari cahaya tersebut. Seperti contoh lampu flash, lampu studio, dan senter. 10. Available Light Available Light adalah cahaya yang telah tersedia secara alami di lingkungan sekitar. Seorang fotografer tidak bisa mengatur besar-kecilnya serta mengubah arah penyinaran dari cahaya tersebut. Seperti contoh sinar matahari, lampu kota, lampu jalanan, lampu panggung, dan lampu ruangan. 11. Mix Light Mix Light adalah penggabungan antara dua cahaya ke dalam sebuah foto. Sebagai seorang fotografer profesional terkadang kita perlu menggunakan teknik ini. Kita bisa menggabungkan beberapa available light misalnya Sinar matahari dengan lampu ruangan Juga bisa menggabungkan beberapa artificial light misalnya Lampu studio dengan lampu flash Jenis Pencahayaan Dalam Fotografi Dibawah ini merupakan berbagai jenis pencahayaan dalam fotografi, diantaranya adalah sebagai berikut ini. 1. Arah Cahaya Bukan hanya kualitas cahaya yang sangat penting di dalam fotografi ini. Namun, arah cahaya juga salah satunya yang bisa menentukan hasil baiknya sebuah foto. Contoh untuk foto yang menggunakan arah cahaya yaitu ketika foto siluet. Pasti cara memotretnya dengan menggunakan arah cahaya yang berlawanan atau menghadap sumber cahaya. 2. Sumber Cahaya Sumber cahaya di dalam fotografi sendiri dibagi menjadi dua jenis yaitu Available Light Artificial Light Available Light merupakan pencahayaan yang memanfaatkan sumber cahaya yang memang sudah tersedia alami. Available light sendiri dibagi menjadi dua yaitu natural light dan ambient light. Untuk sumber cahaya natural light dapat diperoleh dari cahaya matahari, cahaya bulan, cahaya bintang, dan cahaya langit. Sedangkan untuk ambient light dapat diperoleh dari cahaya lampu jalanan, api, cahaya lilin, dan sebagainya. Artificial Light merupakan pencahayaan yang secara sengaja ketika posisi memotret seperti contoh lampu flash kamera, baik itu external maupun internal flash. 3. Intensitas Cahaya Intensitas cahaya sendiri berkaitan erat dengan hubungan timbal balik antara ketersedian cahaya dan kebutuhan kita saat memotret. Banyak aspek yang mempengaruhi intensitas cahaya ini antara lain White Balance Unsur Bayangan Nuansa Foto 4. Kualitas Cahaya Di dalam fotografi sendiri kualitas cahaya dibagi menjadi 2 bagian yaitu Hard Light Soft Light Hard light memiliki perbedaan yang tinggi antara highlight area terang dengan shadow area gelap sehingga menghasilkan kontras yang tinggi. Sedangkan soft light memiliki perbedaan yang rendah antara highlight dengan shadow, sehingga menghasilkan kontras yang rendah. Karakteristik dan Ciri Ciri Cahaya Color Mengacu pada warna cahaya yang ditampilkan dalam sebuah gambar. Direction Mengacu pada asal datangnya sebuah cahaya. Contrast Mengacu pada perbedaan antara bagian yang terang atau bagian yang gelap dari sebuah gambar. Exposure Mengacu pada seberapa terang suatu adegan dan bagaimana hal itu memberikan efek pada suatu gambar. Highlight Mengacu pada bagian yang paling terang dari sebuah gambar. Shadow Mengacu pada bagian yang paling gelap dari sebuah gambar. Quality Mengacu pada seberapa fokus atau tersebarnya cahaya. Demikianlah artikel ini dibuat untuk menambah ilmu pengetahuan tentang fotografi. Semoga kita bersama-sama dapat meningkatkan skill dalam memotret dan bisa menjadi seorang fotografer profesional.

efek fotografi untuk mengatur pencahayaan agar lebih gelap adalah